Sabtu, 01 Mei 2010

PUSPAHASTAMA KESULITAN JEMUR GABAH, MENJALIN KERJASAMA DENGAN LUMBUNG

PURBALINGGA - Karena kesulitan dalam proses pengeringan gabah, PD Pusat Pengolahan Hasil Pertanian Utama (Puspahastama) menjalin kerjasama dengan sejumlah lumbung padi. Pasalnya ketika musim panen tiba, dan bertepatan dengan musim penghujan, kapasitas lantai jemur maupun driyer yang dimiliki masih belum mencukupi.

Direktur PD Puspahastama Wachdiyono mengatakan, saat ini pihaknya hanya memiliki dua unit driyer dengan kapasitas masing-masing 9 ton, dan lantai jemur dengan kapasitas 14 ton. Kesemuanya ini, tidak mampu menampung jumlah gabah yang harus dikeringkan, terlebih bila musim panen.

Untuk itu, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan beberapa kelompok tani yang memiliki lumbung padi. Kelompok yang sudah menjalin kerjasama diantaranya di desa Toyareja, Toyareka dan beberapa di wilayah Kemangkon. Kerjasama ini dilakukan agar gabah yang belum mampu dijemur, dapat disimpan di lumbung-lumbung milik petani.

Dituturkan Wachdiyono, kualitas gabah saat ini sangat turun, karena memiliki tingkat patahan (broken) yang tinggi dan derajat sosok tidak maksimal. Rendahnya kualitas gabah ini sangat dipengaruhi oleh hujan yang sering datang pada malam hari.

Akibatnya proses pengeringan dengan lantai jemur memakan waktu sampai 4-5 hari. Padahal bila kadar air gabah normal, hanya memerlukan penjemuran selama 2 hari.

Ke depan Puspahastama berencana untuk menambah mesin pengering (driyer). Minimal untuk kapasitas gudang yang dimiliki, membutuhkan 10 unit driyer.(Umang-RSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar