Senin, 10 Mei 2010

HARGA BERAS ANJLOK, PEMERINTAH BERENCANA NAIKAN HARGA PUPUK BERSUBSIDI

PURBALINGGA - Dari 8000 lebih PNS, baru 60% yang mengkonsumsi beras petani Purbalingga melalui PD Puspahastama. Sehingga masih ada sekitar 40% PNS yang belum mengkonsumsi beras hasil petani Purbalingga.

Untuk itu, pemkab Purbalingga berharap PNS yang belum berlangganan beras dari PD Puspahastama untuk segera berlangganan. Pasalnya disamping beras diantar sampai ke tempat kerja, disisi lain membantu petani Purbalingga.

Assisten Administrasi Pembangunan Setda Purbalingga Kodadiyanto mengungkapkan, saat ini harga beras anjlok. Bahkan dibawah harga yang ditetapkan pemerintah (HPP). Sementara harga pupuk urea naik hingga 40%.
Kondisi ini sangat memukul petani Purbalingga, untuk itu, pemkab berharap para PNS menjadi pelopor bagi masyarakat untuk membeli beras petani Purbalingga.
Dengan mengkonsumsi beras Puspahastama berarti masyarakat membeli beras hasil para petani Purbalingga serta turut membantu petani dalam penjualan gabah.


Sementara ketua Asosiasi Perberasan Banyumas (APB) Purbalingga Mustangin mengungkapkan, kondisi saat ini merupakan pukulan berat bagi petani, terlebih panen kali ini merosot. Sehingga bila pemerintah benar-benar menaikan harga pupuk bersubsidi sangat merugikan petani.

Purbatin sekretaris kelompok tani Mugi Rahayu Kelurahan Bancar menuturkan, panenan kali ini merosot. Bahkan penurunannya mencapai 40% dari panenan sebelumnya. Pihaknya berharap, pemerintah mengkaji ulang kenaikan harga pupuk bersubsidi tersebut.
Harga beras medium jenis IR 64 di pasaran Rp. 5.200/kg., sedangkan beras Cigelis Rp. 5000/kg. (Umang-RSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar