Selasa, 11 Mei 2010

HAMA KRESEK MENURUNKAN PRODUKSI PADI

PURBALINGGA - Hama kresek menjadi penyebab menurunnya hasil panen kali ini. Munculnya hama kresek ini diduga akibat curah hujan yang masih tinggi dan sering turun pada malam hari.

Sekretaris kelompok tani Margo Mulyo kelurahan Bancar Purbalingga Purbatin menuturkan, musim tanam sebelumnya hasil panenan kelompoknya mencapai 6 ton/ha., namun dalam panenan kali ini hanya mampu menghasilkan 4 ton/ha.

Penurunan produksi padi ini sangat memukul petani, terlebih harga gabah di pasaran jauh dibawah harga penetapan pemerintah (HPP). Harga gabah di pasaran saat ini Rp. 1800/kg gabah kering panen untuk jenis padi legowo dan cimalaya. Sedangkan jenis IR 64 Rp. 2000/kg., padahal HPP Rp. 2./640/kg.

Dijelaskan Purbatin, kelompok taninya mendapatkan bantuan benih hibrida untuk lahan seluas 10 ha. Dengan banyaknya benih 15 kg/ha, bantuan pupuk urea 100kg, pupuk ponska 200 kg, dan pupuk organic 1500 kg.
Dari 10 ha tersebut, 1 ha merupakan lab SLPTT. Oleh karena itu, Margo Mulyo berharap pemerintah segera mencairkan dana untuk SLPTT ini karena dalam bulan Juni sudah mulai memasuki masa tebar benih.


Diungkapkan Purbatin, kenaikan pupuk tidak menjadi masalah yang mengganggu petani, namun petani hanya minta stok pupuk tetap ada dan mudah dicari.

Sementara Kepala Dispertanhut Purbalingga Lili Purwati mengungkapkan, kenaikan pupuk bersubsidi telah diterapkan sejak bulan April lalu. Untuk pupuk urea dari Rp. 1200 menjadi Rp. 1600/kg. atau Rp. 80 ribu per sak. Demikian pula pupuk lainnya juga mengalami kenaikan harga. Pupuk SP 36 menjadi Rp. 2000/kg dari sebelumnya Rp. 1600/kg., ponska dari Rp. 1750 menjadi Rp. 2300/kg. dan pupuk petroganik dari Rp. 500 menjadi Rp. 700/kg. (Umang-RSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar