Kamis, 14 Januari 2010

PENYAKIT CHIKUNGUNYA

Materi Siaran Ruang PKK
Disampaikan oleh Ny. Sri Wahyuni (Bidan Desa Brobot Kec. Bojongsari, Purbalingga)
Disiarkan Radio Suara Perwira , 13 Januari 2010.

PENGERTIAN :
Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang diberi nama Chikungunya, yang ditularkan lewat gigitan nyamuk aedes

albopictus (betina) sebagai vektor primer/utama dan Aedes aegypti sebagai vektor sekunder. Penyakit ini merupakan penyakit ringan dan tidak menimbulkan kematian.
Masa inkubasinya sangatlah pendek yakni dari masuknya virus kedalam tubuh manusia sampai dengan menimbulkan gejala hanya 2 s/d 4 hari.


PENYEBAB :
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus yang sudah mengandung virus chikungunya.
Nyamuk Aedes albopictus sebagai vektor utama adalah nyamuk dengan kesukaan hidup dan berkembang biak pada tempat penampungan air bersih diluar rumah.

Mengapa Penyakit ini Muncul ?
a. Karena rendahnya status kekebalan.
b. Kepadatan populasi nyamuk penular ini disebabkan oleh banyaknya penampungan air yang dapat menjadi tempat perindukan, apalagi pada musim penghujan seperti sekarang.
c. Kita hidup di daerah tropis dimana daera ini sangat baik untuk berkembang biak nyamuk.

Dimana saja tempat kejadian ?
Diseluruh wilayah Jawa Tengah termasuk wilayah Kabupaten Purbalingga bisa menjadi tempat berkembang biak, umumnya didaerah padat penduduk dengan mibilitas tinggi, curah hujan tinggi dan banyak tempat perindukan.

Kapan Terjadinya ?
Kapan saja penyakit ini dapat menyerang kita, terutama pada saat kondisi curah hujan tinggi.

Siapa saja yang terkena ?
Semua orang berisiko terkena penyakit chikungunya, mulai dari anak-anak hingga dewasa, laki-laki/perempuan atau kaya miskin dapat terkena penyakit ini.

GEJALA KLINIS :
Chikungunya mempunyai gejala hampir sama dengan penyakit demam berdarah.
Karena virus ini berkembang biak di dalam darah,akibatnya penderita akan merasa nyeri tulang khususnya daerah persendian, antara lain lutut, jari kaki, tangan serta tulang belakang.hingga kondisi paling parah tidak bisa menggerakan anggota tubuh (lumpuh).
Adanya Panas demam sampai dengan 39 derajat selama 5 hari ( yang dikenal dengan istilah demam lima hari), kadangkala ada yang menyebutnya demam tulang atau flu tulang.
Adanya Sakit kepala, bercak darah dibawah selaput putih mata dan sedikit takut cahaya (fotofobia).

TEMPAT BERKEMBANG BIAK :
Tempat berkembang biak nyamuk penyenyebab chikungunya adalah pada air jernih, tenang dan tidak berhubungan langsung dengan tanah, seperti : tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari (bak mandi,tempayan, tandon air dll) ; tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari ( vas bunga, tempat minum burung, kaleng bekas, ban bekas dll) ; tempat alamiah seperti lobang pohon, potongan bambu, tempurung kelapa, pelepah pohon pisang dll.

CARA PENCEGAHAN :
Cara pencegahan penyakit chikungunya agar tidak berkembang dan rantai penularan putus paling effektif dengan cara :
Melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
Melakukan 3 M ( mengubur, menguras dan menutup )
Menghindari gigitan nyamuk dengan cara memakai kelambu di kamar tidur, menggunakan kawat kasa atau memakai obat gosok anti nyamuk.
Memelihara ikan pemakan jentik
Membuka pintu dan jendela tiap pagi agar terjadi pertukaran udara sehingga ruangan jadi sehat.

PENGOBATAN :
Penyakit chikungunya ini sampai sekarang belum ditemukan obatnya untuk membunuh virus, pengobatan hanya bersifat sintomatis.
Penderita dianjurkan banyak minum air putih dan istirahat cukup. Segeralah dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit apabila sakitnya bertambah parah.

SEJARAH DEMAM CHIKUNGUNYA :

Menurut situs Universitas Standford,Virus Chikungunya pertama kali diidentifikasi di Afrika Timur tahun 1952. Tidak heran bila namanya pun berasal dari bahasa Swahlii, Artinya adalah yang berubah bentuk atau bungkuk, Postur penderitanya memang kebanyakan membungkuk akibat nyeri hebat di persendian tangan dan kaki. Virus ini termasuk keluarga Togaviridae, Genus alphavirus, dan ditularkan oleh Nyamuk Aedes Aegypti.
Gejalanya adalah demam tinggi, sakit perut, mual, muntah, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, serta bintik-bintik merah terutama di badan dan tangan, meski gejalanya mirip dengan Demam Berdarah Dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan ( Schok )maupun kematian. Masa inkubasi : dua sampai empat hari, sementara Manifestasinya tiga sampai sepuluh hari. Virus ini tidak ada vaksin maupun obat khususnya, dan bisa hilang sendiri, namun, rasa nyeri masih tertinggal selama berhari-hari sampai berbulan-bulan.
Virus ini terus menimbulkan epidemi di wilayah tropis Asia dan Afrika sejak diidentifikasi tahun 1952 di Afrika Timur.
Di Indonesia Demam Chikungunya dilaporkan pertama kali di Samarinda tahun 1973. Kemudian berjangkit di Kuala Tunkal, Jambi, tahun 1980. Tahun 1983 merebak di martapura, ternate dan Yogyakarta. Setelah vakum hampir 20 tahun, awal tahun 2001 kejadian luar biasa ( KLB ) demam Chikungunya terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. Demam Chikungunya berjangkit lagi di
Bekasi ( Jawa Barat ), Purworejo dan Klaten ( Jawa Tengah ) tahun 2002. Dari literatur yang saya baca, memang ada gelombang epidemi 20 tahunan. Mungkin terkait perubahan iklim dan cuaca, ujar Thomas.
Penjelasan lain, menurut situs Keamanan Laboratorium Kanada,antibodi yang timbul dari penyakit ini membuat penderita kebal terhadap serangan virus selanjutnya. Oleh karena itu, perlu waktu panjang bagi penyakit ini untuk merebak kembali. Menurut Thomas dan Rita, tak ada cara lain untuk mencegah Demam Chikungunya kecuali mencegah gigitan nyamuk serta memberantas tempat perindukan nyamuk dengan tiga M ( Menutup, Menguras dan Mengubur barang bekas yang bisa menampung air ) atau menaburkan bubuk abate pada penampungan air sebagaimana mencegah Demam Berdarah.(hr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar