Jumat, 15 Januari 2010

Musim Hujan Harga sayur Karangreja Anjlok

MUSIM HUJAN, HARGA SAYUR KARANGREJA ANJLOK

PURBALINGGA - Memasuki penghujan, harga-harga sayuran di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Purbalingga cenderung menurun.
Hal tersebut tampak di Sub Terminal Agribisnis (STA) Kutabawa. Harga sejumlah sayuran saat ini seperti, kubis Rp 500 per kg, sebelumnya mencapai Rp 1.200 per kg, casim Rp 4000 per kg, kentang Rp 2.700 per kg. Harga itu turun Rp 1.800 per kg dari harga sebelumnya Rp 4.500 per kg.
Sedangkan sawi sekarang ini dihargai Rp 200 per kg, dari sebelumnya Rp 700 per kg, wortel Rp 2000, turun Rp 1500 per kg. Menyusul muncang turun 50 persen dari Rp 5000 menjadi Rp 2500 per kg.

Salah satu petani sayuran Desa Serang, Minah (35) mengungkapkan, kondisi ini cukup berdampak bagi petani sayuran, bahkan pihaknya mengaku rugi. Meski demikian, petani sayuran tetap memproduksi dan menjual hasil pertaniannya ke tengkulak. Hal ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dan juga untuk memulai masa tanam berikutnya.
Sementara itu, sejumlah pedagang menilai, penurunan ini akibat hasil produksi dari petani meningkat. Selain itu, musim penghujan menjadikan barang rentan rusak, atau busuk sehingga berpengarug terhadap harga.
Riyadi pedagang sayuran di STA Kutabawa menuturkan, penurunan harga, terjadi di semua jenis harga sayuran. Selain karena musim pengthujan menjadikan kualitas sayuran tidak baik, juga banyak sayuran datang dari luar daerah seperti Bumijawa di daerah Brebes, Tegal, bahkan Wonosobo. Sayuran dari luar daerah itu, diperdagangkan di STA Kutabawa.

Copyright@UmangRSP

BKBPP KEMBALI MENGGELAR MOW MASSAL

PURBALAINGGA - Mengawali kegiatan di tahun 2010 ini, Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Purbalingga menggelar KB Mow massal. Pelayanan MOW secara gratis ini akan dilaksanakan di GOR Mahesa Jenar pada hari Senin lusa, 18 Januari 2010.
Kepala BKBPP Purbalingga Muntako Nurhadi mengatakan, kegiatan operasi KB wanita ini kerjasama dengan Lanud Wirasaba dan rumahsakit TNI AU Atang Sanjaya.
Dengan kegiatan MOW di awal tahun ini, diharapkan target kepesertaan KB Baru tahun 2010 akan tercapai.
Dijelaskan Muntako, perkembangan masa kini, pelayanan KB diarahkan pada jenis KB Lestari. Sebelumnya KB hanya diarahkan pada jenis KB temporer seperti pill, suntik dan kondom. Namun untuk mengantisipasi dan mengendalikan demografi penduduk, alat kontrasepsi lebih diarahkan pada alat kontrasepsi lestari, seperti MOW dan MOP. Minimal peserta KB baru menggunakan implan, atau IUD.
Diungkapkan Muntako, penggunakan KB pil dan suntikan secara bertahap dikurangi. Disamping sifatnya yang kontemnporer, juga pengaruh bagi tubuh sangat signifikan, karena merupakan alat kontrasepsi hormonal.

Copyright@UmangRSP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar