Kamis, 15 Juli 2010

BKBPP BERUPAYA MENGGESER KEBIASAAN AKSEPTOR KB KE MKJP

PURBALINGGA - Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Purbalingga berupaya menggeser kebiasaan akseptor KB dalam pemakaian alat kontrasepsi. Selama ini akseptor KB masih menyukai alat kontrasepsi hormonal dan jangka pendek. BKBPP berupaya mengganti kebiasaan masyarakat Purbalingga untuk menggunakan alat kontrasepsi yang termasuk Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Kepala BKBPP Purbalingga Drs. Muntaqo Nurhadi membenarkan, keinginannya untuk menggeser peserta KB ke alat kontrasepsi MKJP. Seperti IUD, MOP dan MOW. Sedangkan implant tidak dipromosikan, karena mahalnya alat tersebut, juga susah dicari.
Dijelaskan Muntaqo, untuk memenuhi stok alat kontrasepsi, setiap 3 bulan sekali, pihaknya melakukan cek and ricek alat kontrasepsi yang sudah atau hampi memasuki masa kadaluwarsa. Pengadaan alat kontrasepsi selama ini dipenuhi oleh pemerintah provinsi, kecuali implan dibeli dengan dana APBD Kabupaten.
Dari data akhir bulan Juni, stok alat kontrasepsi di BKBPP, IUD masih ada 1.931 biji, Kondom 850 dus, Implan 785 set, suntik 2.736 vial dan pill 8.112 strip.
Muntaqo juga mengingatkan bagi akseptor KB yang sudah 3 tahun berturut-turut memakai alat kontrasepsi hormonal, seperti suntik, pill maupun imlan, untuk memberikan waktu jeda tidak menggunakan hormonal. Dalam waktu jeda ini, peserta KB sebaiknya mengganti dengan alat kontrasepsi  non hormonal. (Umang-RSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar