Senin, 22 Maret 2010

TARIF PDAM PURBALINGGA DIPASTIKAN NAIK

PURBALINGGA - Dalam waktu dekat PDAM kabupaten Purbalingga akan melakukan penyesuaian tarif dasar air. Terkait rencana itu, PDAM Purbalingga telah melakukan study banding ke berbagai wilayah yakni Brebes dan Cirebon, ternyata tarif air PDAM Purbalingga masih paling murah diantara daerah lainnya. Namun sampai saat ini, rencana kenaikan tarif PDAM masih dalam tahap pembahasan bersama konsultan dan selanjutnya akan dikonsultasikan kepada Bupati Purbalingga. Hingga saat ini tarif yang berlaku Rp. 765 per meter kubik dan rencananya akan naik menjadi Rp. 1000 per meter kubik.
Kenaikan tarif dasar air juga pada kenaikan harga barang kebutuhan operasional. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur PDAM Hardi Wibowo saat ditemui di ruang kerjanya. Senin pagi (22/3).
Hardi Wibowo mengakui, selama ini yang menjadi keuntungan PDAM Purbalingga berasal dari Sambungan Rumah (SR) baru dan keuntungan usaha non air, bukan dari harga air. Sehingga bila tidak ada pelanggan baru maka dipastikan PDAM Purbalingga akan mengalami kerugian. Sedangkan untuk merekrut pelanggan baru dibutuhkan investasi untuk menambah cakupan wilayah pelayanan sambungan baru.

Ditambahkan Hardi Wibowo, hingga bulan Februari 2010 jumlah pelanggan PDAM mencapai 25.025, atau baru mencapai 15 % dari warga masyarakat di kabupaten Purbalingga. Pada tahun 2015 pelanggan PDAM ditargetkan mencapai 80 %, meliputi 60 % warga pedesaan dan 20 % warga perkotaan.
Untuk meningkatkan jumlah pelanggan baru, PDAM berencana menurunkan harga pemasangan baru, dari Rp. 1.250.000 menjadi Rp. 1.000.000, sehingga warga masyarakat Purbalingga dapat menikmati aliran air dari PDAM.
Sementara ini, PDAM terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan, khususnya di wilayah Bukateja telah menggunakan sistem grafitasi, sehingga debit air menjadi lancar. Sedangkan ke depan sistim yang sama juga segera diberlakukan di kecamatan Kemangkon. Hingga Saat ini PDAM telah menambah wilayah pelayanan meliputi  kecamatan Kalimanah, Padamara dan Karangreja. (Dian/Hr-RSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar