Rabu, 24 Februari 2010

Tikus Duduki Rangking Pertama Serangan OPT

TIKUS MENDUDUKI RANKING PERTAMA SERANGAN OPT

PURBALINGGA - Tikus masih menduduki peringkat pertama, sebagai organisme pengganggu tanaman (OPT). Sampai hari ini (24/2) serangan OPT yang paling merusak lahan persawahan berupa serangan tikus. Hama tikus menyerang hampir setiap musim.
Kepala Dispertanhut Purbalingga Lili Purwati menuturkan, serangan hama tikus hanya dapat dikendalikan dengan omprongan maupun mercon. Pasalnya saat ini tanaman padi sudah berbuah dan akan memasuki musim panen.
Berbeda ketika, lahan sawah dalam kondisi jeda atau belum ditanami. Pemberantasan akan lebih efektif dengan model gropyokan.
Dijelaskan Lili Purwati, meski tanaman padi terdapat beberapa hama yang sering menyerang seperti hama putih palsu, wereng, kuning daun, tikus dan lainnya. Namun musim tanam 2009-2010 ini belum ada laporan serangan OPT selain hama tikus.
Petani Purbalingga untuk musim tanam Okt-Mart ini baru akan dipanen awal Maret mendatang. Dari laporan yang ada hasil panenan kali ini lebih baik, karena tidak ada laporan kerusakan tanaman padi akibat bencana alam maupun serangan OPT yang signifikan. Kerusakan akibat bencana alam dan serangan OPT tidak akan berpengaruh terhadap hasil panen mendatang.
Sementara dari pantauan Suara Perwira, harga beras mulai turun. Terutama di tingkat penggilingan padi atau rice mill.
Ketua Asosiasi Perberasan Banyumas Untuk Purbalingga Mustangin membenarkan, harga beras sudah mulai turun, karena sebagian petani di Purbalingga sudah mulai panen.
Dituturkan Mustangin, penurunan ini akan terus berlangsung sampai pertengahan Maret, karena hasil panen saat in memiliki kandungan air cukup tinggi. Diprediksi pertengahan Maret pedagang beras dan stok nasional sudah terpenuhi dan harga beras akan stabil.
Lahan persawahan di Purbalingga rata-rata mampu dipanen dua kali dalam satu tahun, dengan hasil mencapai 8 ton/ha.(Umang-RSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar