Bupati Triyono "Ngemong" Pedagang SEGAMAS

Bupati Ingin ‘Ngemong’ Pedagang SEGAMAS

PURBALINGGA – Bupati Triyono Budi Sasongko mengaku tidak masalah jika penarikan Raperda tentang Pengelolaan Pasar SEGAMAS harus dilakukan. Menurut Bupati, yang terpenting kondisi Purbalingga aman dan tentram, terlebih sebentar lagi akan dilaksanakan Pesta Demokrasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga.
Usai melantik 87 Pejabat struktural di Pendopo Dipokusumo Senin pagi (15/2) Bupati menjelaskan, sebelum Demonstrasi Pedagang Pasar SEGAMAS di depan DPRD Kamis lalu (11/2), pihaknya telah berkali-kali melakukan audiensi dengan pedagang, termasuk sosialisasi Perusda. Pedagang saat itu juga mengaku setuju dengan pilihan pengelolaan Pasar SEGAMAS oleh Perusda karena dinilai lebih profesional dan tidak harus menghadapi birokrasi yang prosedural.

Menurut Bupati, jika dikelola Perusda kalau ada kerusakan apa-apa, perusda bisa langsung membenahi karena anggaran sudah dikelola sendiri. Kalau dengan pengelolaan seperti saat ini,dananya harus dianggarkan di APBD dulu, dan realisasinya menunggu tahun berikutnya. Padahal kalau kerusakan itu tidak segera diperbaiki, maka pedagang juga yang akan rugi.
Bupati mengaku ingin bersikap ‘ngemong’ terhadap para pedagang. Tak heran jika selama ini, apapun yang dikehendaki pedagang, Bupati dan seluruh jajarannya selalu berusaha menyetujuinya.
Seperti diberitakan sebelumnya,Sekitar 1500 pedagang Pasar Segamas yang tergabung dalam Forum Pedagang Pasar SEGAMAS, Kamis (11/2) melakukan aksi turun ke jalan dan mengepung gedung DPRD Purbalingga di Jalan Onje. Aksi itu mereka lakukan sebagai wujud penolakan terhadap adanya rencana menjadikan Pasar SEGAMAS sebagai Perusahaan Daerah (Perusda). Aksi itu akhirnya membuahkan hasil berupa kesepakatan antara Pemkab yang diwakili Sekda Drs. Subeno, Ketua DPRD Tasdi, SH dan perwakilan Pedagang. Isi kesepakatan yang ditandatangani ketiga unsur diatas materai berupa penarikan raperda pengelolaan pasar SEGAMAS yang saat itu tengah dibahas dewan.(eci/Hr-RSP)