Jumat, 29 Januari 2010

Sawah Tadah Hujan, Agar Ditanami Padi Gogo

Sawah Tadah Hujan, Agar Ditanami Padi Gogo.

PURBALINGGA - Sawah tadah hujan yang selalu kesulitan air saat musim kemarau, diminta untuk ditanami padi gogo. Pasalnya padi jenis ini, dapat bertahan hidup dengan air yang terbatas. Berbeda dengan jenis padi lainnya, yang membutuhkan air sampai menggenang.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Purbalingga Lili Purwati menuturkan, seringkali di musim kemarau petani sawah tadah hujan mengeluh kelangkaan air, seperti petani di wilayah kemangkon. Diwilayah tersebut menjadi langganan kekeriangan saat musim kemarau, sehingga selalu panen dengan hasil yang tidak memuaskan.
Berbeda dengan petani diwilayah irigasi teknis, dimana air selalu mengalair setiap musim. Oleh karena itu, pihaknya akan menganjurkan petani di wilayah langganan kekeringan untuk menanam padi jenis gogo.
Dikatakan Lili Purwati, di Purbalingga sudah ada nenerapa daerah yang menanam padi gogo. Penanaman padi gogo ini bekerjasama dengan Unsoed Purwokerto. Daerah ujicoba meliputi desa Candinata dan Karangjengkol Kecamatan Kutasari, desa Tetel dan Tegalpingen Kecamatan Pengadegan. Luasan padi gogo aromatik bekerjasama dengan Unsoed ini mencapai 25 ha, dengan usia rata-rata 110 hari. Hasil panenan padi gogo jenis ini rata-rata baru 4,72 ton/ha.
Ditambahkan Lili Purwati, penanaman padi gogo ini dapat dilakukan melalui sistem tumpangsari dengan tanaman lainnya seperti alba dan kelapa. (Umang/RSP)

2 komentar:

  1. selamat siang bu lili....apa kabar purbalingga ?
    maju terus pertanian Purbalingga

    BalasHapus
    Balasan
    1. yah kalo bisa di buka laha perkebunan buah-buahan di desa -desa yang ada di kecamatan pengadegan

      Hapus