PURBALINGGA - Bencana alam berupa angin lisus melanda sedikitnya 7 kecamatan di kabupaten Purbalingga. Kelima kecamatan tersebut, Kalimanah, Padamara, Purbalingga, Kaligondang, Kejobong, Bukateja dan Karanganyar.
Hujan lebat yang disertai angin lisus ini, terjadi kemarin pukul 4 sore. Akibat angin lisus ini merusak ratusan rumah warga, puluhan baliho dan spanduk, merobohkan puluhan pohon dan menewaskan pekerja peternakan ayam.
Dari data yang dihimpun Suara Perwira, bencana angin lisus ini merobohkan kandang ayam milik Subardi dan menewaskan Yatiman (20) seorang pekerja peternakan ayam desa Krenceng Kejobong. Beruntung temannya Sahirin (22) berhasil selamat dan hanya mengalami luka ringan.
Dari laporan Kapolsek Kaligondang AKP Suharsono menuturkan, dua rumah roboh terjadi di desa Brecek Kaligondang, tepatnya dukuh Karangjati RT 4 RW 1.
Desa Kaliori Kecamatan Karanganyar yang pada Minggu pagi harinya bersedih karena dua warganya meninggal akibat hanyut terbawa arus sungai Gintung. Keduanya merupakan kakak-beradik bernama Riski (11) dan Rahmawati (9) warga RT 26 RW 5. Sore harinya juga dilanda angin lisus. Akibatnya, sebanyak 107 rumah mengalami kerusakan baik berat maupun rusak ringan. Secara rinci 1 rumah rusak berat, 9 rusak sedang dan puluhan lainnya rusak ringan.
Camat Karanganyar Bambang Wijonarko mengungkapkan, dari taksiran kerugian akibat angin lisus mencapai Rp. 112 juta 500 ribu.
Sementara camat Bukateja Aksan Mashuri menuturkan, angin lisus melanda semua desa di wilayah Bukateja dan hari ini, warga mulai bergotong royong membenahi rumah dan pohon yang tumbang. Aksan menjelaskan, rumah warga yang rusak berat diantaranya di Karangnangka 10 rumah,Kebutuh (3), Kutawis (2), Penaruban (3), Bukateja (6), Kembangan (4), Kedungjati (1) dan Tidu (1).
Disamping merusak ratusan rumah, baliho, dan pohon. Angin lisus yang terjadi selama satu jam juga merobohkan tower pemancar Radio Suara Perwira yang berada di komplek rumah jabatan wakil bupati. Tower milik Radio pemkab ini, menimpa tiga rumah warga, satu diantaranya mengalami rusak berat.
Kabag Humas Setda Purbalingga Joko Tri Winarso menuturkan, setidaknya satu minggu kedepan radio yang bekerja di jalur AM ini tidak dapat mengudara. Atas nama pemeriantah, Joko juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang rumahnya tertimpa tower. Sejumlah kerusakan, saat ini sedang di tangani pekerja tehnik dan rumah warga yang rusak sudah diperbaiki.
Copyright@UmangRSP
Berita Terkait.
Kerugian Badai di Purbalingga Capai Rp 613 Juta Lebih
PURBALINGGA- Kerugian akibat musibah badai yang melanda beberapa wilayah di kabupaten Purbalingga, Minggu (17/1) mencapai Rp 613 juta lebih. Jumlah itu kemungkinan besar masih bisa bertambah karena belum seluruh laporan dari desa dan kecamatan masuk.
Kepala Kantor Kesbangpolinmas Purbalingga, Supriyanto mengatakan, kerusakan rata-rata pada rumah penduduk. Antara lain tertimpa pohon, tersapu angin dan jumlahnya mulai dari yang rusak ringan hingga berat mencapai ratusan unit. “Laporan itu baru dari beberapa kecamatan. Setidaknya ditambah hasil dari peninjauan ke lokasi sehari usai kejadian,” kata Supriyanto.
Supriyanto merinci, masing- masing kerusakan terjadi di kecamatan Kejobong sebanyak 7 desa dengan total kerugian Rp 517 juta lebih. Kecamatan Mrebet sebanyak 3 desa dengan total kerugian Rp 10 juta. Kecamatan Karanganyar, yaitu di desa Kaliori dengan kerugian mencapai Rp 86 juta. Ditambah di kecamatan Bukateja, hanya saja jumlah kerugian belum dilaporkan hingga saat ini.
“Wilayah paling parah kerusakannya memang kecamatan Kejobong. Sebanyak 41 rumah dengan empat rumah lainnya rusak parah. Jumlah sebanyak itu baru di satu desa, yaitu desa Bandingan. Jika dijumlah total sesuai laporan bisa mencapai ratusan rumah dari seluruh desa yang ada,” kata Supriyanto.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar